Sunday, December 12, 2010

Sajak 3:- Mencari Cinta Yang Hilang




Kekasih


Ku rakam bahasa kalam ini
sebagai tinta nuraniku yang tumpah
kerana mata penanya yang retak dan patah
lalu telah tenggelam ke dalam laut
rasa yang dalam


Ingin ku kutip dan kuperlihatkan
bunga rampai keresahanku
sekian lama ini
betapa seringnya aku sibuk
mengukur berapa kepaduan kasihmu
betapa seringnya aku menebar
jaring cemburu tak bertepi
dan seringnya aku hamparkan pertanyaan


Lihatlah
lihatlah kedasar hatiku
lihatlah,lihatlah dan lihatlah
seringnya aku mengungkit cintamu
dan ketulusanmu
bolehkah ianya hanya untuk ku
hanya milik ku
seringnya rajuk ku,tangis ku
dan tingkah ku mencabar kelakian mu
pun kau masih di situ
masih tidak membiarkan aku
atau melepaskan ku


Persis merpati putih yang kehilangan arah
sehingga aku alpa
kenapa aku terlalu sibuk melayani 
nurani yang telah di bisikkan syaitan ini


Sepanjang lorong perkahwinan ini
tidak ku dengar keluhan mu
termasinkah masakanku
termaniskah teh yang ku hidangkan


Maafkan aku wahai kekasih
biarlah aku mencium tanganmu
dan berilah kemaafan
halalkan lah cintamu selama ini
sebelum dalam waktu 
yang tinggal hanya sedikit ini
entah sebentar lagi Izrail datang memberi salam


Dan aku terlupa aku tiada apa-apa
bahkan sebutir cintamu itu
pun tak dapat ku bawa bersama ke alam abadi itu


Bahwa titian sehalus rambutku di belah tujuh 
luasnya bumi masyhar dengan matahari sejengkal
mampukah aku berjual beli dengan amalan sebesar debu


Duhai wanita yang hatinya terluka
usahlah membuang waktu yang singkat ini
menangisi cinta sementara sekadar pinjaman allah
bangkitlah pandanglah cinta abadi Rabiatul Adawiyah
seperti mana datangnya Kaabah mencari Rabi'ah
bagaimana kecewanya Ibrahim Idham kehilangan Kaabah
namun Rabi'ah berkata 
"aku tidak hany mahu melihat Kaabah aku mahu Allah!"


Duhai wanita yang hatinya terluka
semakin di kejar cinta kekasih semakin ia lari
menjauh dan menjauh
lalu ia menjadi sia-sia
carilah cinta seindah cinta Rabiatul Adawiyah
demikianlah
carilah iman carilah cinta allah
untuk membalut luka-luka di hatimu
wahai isteri yang kehilangan cintanya




Nurkilan rasa


Nik Norsyella Asyekin

No comments:

Post a Comment